Konsep Gereja berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41-47 dan Aplikasinya dalam Bergereja di Era digital

Ezra Tari

Abstract


The study of Acts 2:41-47 is aimed to know the fellowship of early believers. This fellowship was concerned about the togetherness between the congregation. It's different in this era in which the congregation tends to be individualistic with themselves. Moreover, the upcoming of technology which makes the people are busy with themself. Although the positive side of the technology is to accelerate the information. The aim of this study is to find the spirit of a community that prioritizes other needs. This study uses hermeneutics methodology. Hermeneutics includes three subjects, such: first, the world of the text. Second, the world of the author. Third, the world of the reader. Based on this study, there are four parts that can be practiced such as accepting others with joys, learning together, communion, and build togetherness by fellowship.

 

Kajian Kisah Para Rasul 2:41-47 bermaksud menelusuri persekutuan umat mula-mula. Pola persekutuan yang memperhatikan sesamanya secara langsung. Berbeda saat ini, orang cenderung individualis, mementingkan diri sendiri. Apalagi ditambah dengan munculnya teknologi yang membuat orang sibuk dengan dirinya sendiri. Namun sisi positif dari teknologi adalah mempercepat penyebaran informasi. Tujuan penulisan kajian ini adalah upaya menemukan kembali semangat persekutuan yang mengutamakan kepentingan orang lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan hermeneutik. Hermeneutik meliputi tiga subjek yang saling berkaitan yakni: Pertama, dunia teks. Kedua, dunia pengarang. Ketiga,dunia pembaca. Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh penulis, maka ada empat hal yang dapat dipraktekkan yakni, menerima seorang dengan sukacita, kebiasaan belajar bersama, memperkuat persekutuan, dan membangun kebersamaan melalui makan bersama.

Full Text:

PDF

References


Afandi, Yahya. “Gereja Dan Pengaruh Teknologi Informasi ‘Digital Ecclesiology’” (2018): 270–280.

Anderson, Keith. The Digital Cathedral: Networked Ministry in a Wireless World. New York: Morehouse Publishing, 2015.

Brink, H.v.d. “Tafsiran Alkitab Kisah Para Rasul .”

Budiono, Aryanto. “Inovasi Pengajaran Firman Di Era Revolusi Industri 4.0.” PRUDENTIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani 1, no. 2 (December 2018): 124–134.

St. Darmawijaya. “Kisah Para Rasul .”

Drescher, Elizabeth. “Click 2 Save: The Digital Ministry Bible .”

Epafras, Leonard. “Mengelola Gereja Di Era Digital,” 2016.

Ginting, Riska. “Prinsip Hidup Jemaat Mula-Mula Dalam Kisah Para Rasul 2 Serta Aplikasinya Bagi Gereja Masa Kini .”

Laia, Sehati; Donald Loffie Muntu. “PANDANGAN ANGGOTA JEMAAT TERHADAP PENGGUNAAN ALAT-ALATTEKNOLOGI DALAM KEBAKTIAN DAN DAMPAK YANG TIMBUL DALAMPENGGUNAANNYA DI GMAHK MARANATHAMARTOBA PEMATANGSIANTAR.”

Mulyono dkk, Edi. Belajar Hermeneutika: Dari Konfigurasi Filosofis Menuju Praktis Islamic Studies. Yogyakarta: IRCiSoD, 2012.

Panamokta, Gerardus Hadian. “Menuju Gereja Terjaring (Networked Church).” Jurnal Teologi 7, no. 1 (May 2018): 9–30.

Pasande, Purnama, and Ezra Tari. “PERAN GEREJA DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen (2019): 38–58.

Persekutuan Gereja-Gereja Di Indonesia. “Gereja, Media, Dan Era Digital.”

Rumbi, Frans Pailin. “Manajemen Konflik Dalam Gereja Mula-Mula: Tafsir Kisah Para Rasul 2:41-47 .”

Sabda. “Kisah Para Rasul 2:41-47 .”

Siahaan, Harls Evan R. “Aktualisasi Pelayanan Karunia Di Era Digital.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 1, no. 1 (January 2018): 23.

Sitompul, A.A; Ulrich Beyer. Metode Penafsiran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Soesilo, Yushak. “Pentakostalisme Dan Aksi Sosial: Analisis Struktural Kisah Para Rasul 2:41-47.” DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (2018).

Subagyo, Andreas B. Pengantar Riset Kuantitatif Dan Kualitatif Termasuk Riset Teologi Dan Keagamaan. Bandung: Kalam Hidup, 2014.

Sugihastuti. STRUKTUR NARATIF : MASALAH-MASALAH PENDAHULUAN, n.d.

Sutoyo, Daniel. GAYA HIDUP GEREJA MULA-MULA YANG DISUKAI DALAM KISAH PARA RASUL 2: 42-47 BAGI GEREJA MASA KINI, n.d.

Talizaro, Tafonao. “PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MAHASISWA.” Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018 P-ISSN 2549-1725 E-ISSN 2549-4163 2, no. 2 (2018).

Utley, Bob. Kisah Para Rasul. Marshall, Texas: Bible Lesson International, 1999.

Widhiana, Aiko. “Komunikasi Gereja Di Tengah Era Digital.”

Wiseman, Karyn. “Elizabeth Drescher and Keith Anderson, Click 2 Save: The Digital Ministry Bible.” Homiletic 39 (2014).

Zaluchu, Sonny Eli. “Eksegesis Kisah Para Rasul 2:42-47 Untuk Merumuskan Ciri Kehidupan Rohani Jemaat Mula-Mula Di Yerusalem.” EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 2, no. 2 (January 2019): 72.

“Daniella Zsupan-Jerome. Connected Toward Communion: The Church and Social Communication in the Digital Age. Collegeville, MN:”




DOI: https://doi.org/10.52104/harvester.v5i1.19

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

HARVESTER telah terindeks pada situs: